SUKABUMI — Dua titik longsor di ruas jalan kabupaten di Dusun Cisarua, Kampung Cisarua RT 05/06, Desa Cipetey, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, hingga kini belum juga mendapat penanganan. Padahal, peristiwa longsor pertama telah terjadi sejak Oktober 2024, disusul longsor kedua di titik berbeda sekitar empat bulan lalu.
Kondisi ini membuat warga khawatir, terutama karena jalan tersebut merupakan akses utama antarpermukiman dan kerap dilalui kendaraan warga setiap hari.
Warga Keluhkan Tak Ada Penanganan
Sukatma (56), warga setempat, menuturkan longsor terjadi akibat intensitas hujan tinggi dan tidaknya drainase di sepanjang jalan. Air yang menggenang membuat tanah di sisi jalan tidak mampu menahan beban hingga akhirnya ambles.
“Airnya meluap dan menggerus tanah karena tidak ada saluran pembuangan. Dari pertama longsor sampai sekarang belum ada perbaikan sama sekali,” ujar Sukatma kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025).
Di titik longsor pertama, kondisi jalan bahkan semakin mengkhawatirkan. Sebagian badan jalan telah tergerus, menyisakan tebing curam di sisi luar.
“Petugas dari dinas memang sudah sempat datang, katanya mau diperbaiki pertengahan 2025, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Kalau malam ada kendaraan berpapasan, bahaya sekali, bisa jatuh ke jurang,” keluh salah satu warga lainnya.
Desa Sudah Laporkan ke Dinas, Tapi Belum Ada Respons
Kepala Desa Cipetey, Purnama Wijaya, membenarkan bahwa terdapat dua titik longsor aktif di ruas jalan Cisarua. Lokasi pertama berada di dekat sekolah dasar, sementara titik kedua hanya berjarak puluhan meter dari lokasi pertama.
“Kami sudah laporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. Bahkan sudah dilakukan survei dan pendataan oleh petugas PU. Waktu itu mereka bilang perbaikan akan dilakukan pertengahan 2025,” jelas Purnama saat ditemui di kediamannya.
“Namun hingga kini belum ada kabar lanjutan. Padahal sudah hampir satu tahun sejak kejadian pertama,” tambahnya.
Purnama menuturkan, pihak desa telah berulang kali mengingatkan dinas terkait, mengingat jalan tersebut merupakan akses vital warga menuju pusat ekonomi dan pendidikan. Jika dibiarkan, ia khawatir kerusakan akan semakin meluas, terutama menjelang musim hujan.
Belum Ada Tanggapan dari Dinas PU
Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media melalui pesan pribadi kepada pejabat dinas terkait juga belum mendapat respons.
Sementara itu, warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret, mengingat potensi longsor susulan masih tinggi dan kondisi jalan semakin rawan dilewati kendaraan berat maupun sepeda motor.
“Kami cuma ingin jalan ini segera diperbaiki. Jangan tunggu ada korban dulu baru bergerak,” ujar Sukatma menutup percakapan.*(Asep)























