6 Fakta Penting yang Harus Diketahui Soal Sifilis Penyakit Seks Menular yang Mewabah di Eropa

  • Bagikan

JAKARTA- Merebaknya wabah penyakit sifilis di Eropa membuat para bintang film dewasa ketakutan hingga mogok bekerja. Lembaga database sertifikasi kesehatan seksual untuk bintang film dewasa mendapatkan banyak laporan kasus sifilis pada para aktor di Eropa.

Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang sudah lama diketahui dan telah menginfeksi jutaan manusia selama berabad-abad.

Awal mula penyebaran penyakit ini dibawa oleh salah satu awak Christopher Columbus dalam pelayarannya untuk menemukan benua baru. Sampai pada akhirnya di awal abad ke-20, muncul teori baru yang mengatakan bahwa penyakit ini telah berevolusi menjadi lebih ganas.

Hingga sekarang, penyakit sifilis mungkin merupakan penyakit menular seksual yang masih membawa stigma terburuk di antara penyakit kelamin lainnya. Walaupun penyakit ini tidak mematikan seperti wabah pes, gejalanya tetap harus diwaspadai.

Banyak yang masih belum teredukasi mengenai penyakit sifilis ini. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa penularan penyakit ini tetap merajalela.

BACA JUGA :  Bisa Gantikan Obat Sirop, Resep Herbal Penurun Demam Anak Ini Patut Dicoba

Melansir berbagai sumber, berikut beberapa fakta penting yang harus diketahui mengenai sifilis agar terhindar dari risiko penularan.

1. Sifilis adalah penyakit yang rumit

Banyak dokter yang telah menganggap sifilis sebagai penyakit yang rumit cara manifestasinya yang khas. Faktanya, sifilis diketahui dapat menunjukkan penampakan yang berbeda, tergantung pada keparahannya.

Pada tahap awal, seseorang dengan sifilis primer mungkin melihat luka di area asal infeksi di mana bakteri masuk.

Setelah penyakit memasuki tahap sekunder, luka dapat berkembang menjadi ruam atau dermatitis, pembengkakan kelenjar, dan mengalami radang hati, mata, atau otak.

Jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati, komplikasi penyakit sifilis dapat berkembang pada tahap tersiernya.

2. Setiap orang yang aktif secara seksual berisiko terkena sifilis

Sifilis dapat dengan mudah menyebar melalui seks vaginal, oral, atau anal tanpa kondom. Setiap orang dapat berisiko tertular penyakit menular seksual jika mereka aktif secara seksual, terlebih lagi jika mereka melakukan aktivitas seksual tanpa kondom.

BACA JUGA :  Jokowi Harap Kajian Penghentian PPKM Bisa Selesai Pekan Ini

Selain aktif secara seksual, melakukan hubungan seks homoseksual, hidup dengan HIV, dan memiliki pasangan yang dinyatakan positif sifilis juga dapat meningkatkan peluang seseorang tertular penyakit ini.

3. Seseorang bisa terkena sifilis lebih dari sekali

Berbeda dengan cacar air, ketika seseorang sudah terkena sifilis, ia tidak akan terlindung dari terkena penyakit itu lagi. Tidak ada yang mengembangkan kekebalan dari sifilis. Bahkan setelah seseorang berhasil diobati, mereka masih dapat terinfeksi kembali.

Untuk alasan ini, perlu untuk terus melakukan praktik seks aman untuk menghindari infeksi ulang sifilis atau tertular jenis penyakit menular seksual yang lainnya.

4. Kecil kemungkinan dapat tertular sifilis dari dudukan toilet

Sifilis tidak dapat ditularkan dengan bersentuhan lewat benda seperti mengenakan pakaian orang lain atau berbagi peralatan makan. Sama halnya dengan penyakit gonore, organisme penyebab penyakit ini tidak dapat bertahan lama di luar tubuh.

BACA JUGA :  Masih Banyak Hambatan, Mampukah Indonesia Zero Diskriminasi HIV di Tahun 2030

5. Seorang ibu dengan sifilis bisa menularkan ke bayinya di rahim
Jika seorang wanita hamil dan menderita sifilis, ia dapat menularkan infeksi ke bayinya yang belum lahir. Memiliki sifilis dapat menyebabkan berat bayi lahir rendah. Dalam beberapa kasus, seorang wanita hamil dengan sifilis mungkin juga harus melahirkan bayinya terlalu dini atau lahir mati.

6. Pencegahan terbaik pakai kondom
Gejala sifilis sering kali tidak disadari. Seseorang mungkin tidak menyadari bahwa pasangan seksnya menderita sifilis karena lukanya seringkali tersembunyi di dalam vagina, anus, mulut, dan di bawah kulup penis. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular.

Menjalani tes sifilis secara teratur sangat disarankan, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual. Jika terinfeksi, pengobatan dan perawatan medis harus segera dilakukan.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights