Jakarta – Aksi unjuk rasa sejumlah aliansi masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) berakhir ricuh setelah massa terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
Kericuhan bermula ketika massa yang berkumpul di depan Gedung DPR berupaya bergerak ke bagian belakang gedung. Aparat kepolisian yang berjaga langsung memukul mundur mereka dengan tembakan water cannon sekitar pukul 12.40 WIB. Namun, massa tetap bertahan bahkan melempar balik ke arah barikade polisi.
Situasi kian memanas ketika aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Massa yang panik berhamburan ke berbagai arah, sebagian masuk ke Tol Dalam Kota dan sebagian lainnya ke arah Jalan Gerbang Pemuda di sekitar kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
Sekitar pukul 13.38 WIB, ketegangan kembali pecah. Rombongan polisi bermotor trail yang melintas di Jalan Gerbang Pemuda diadang oleh massa yang sebelumnya sudah terpukul mundur. Bentrokan fisik pun terjadi. Beberapa orang terlihat menjatuhkan motor aparat, bahkan ada anggota polisi yang harus berlari menyelamatkan diri.
Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya enam orang berhasil diamankan aparat kepolisian. Mereka langsung dibawa untuk diperiksa, termasuk barang-barang yang mereka bawa saat aksi berlangsung.
“Situasi sudah tidak kondusif, sehingga massa harus dibubarkan,” ujar salah satu aparat di lokasi.
Aksi unjuk rasa ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari warga, pengemudi ojek online, hingga sejumlah pelajar berseragam putih abu-abu yang diduga ikut bergabung. Akibat aksi tersebut, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto arah Slipi ditutup untuk sementara pada Senin siang.
Hingga sore hari, aparat kepolisian masih melakukan pengamanan ketat di sekitar Gedung DPR/MPR dan sekitarnya guna mengantisipasi adanya aksi lanjutan.*

























