Massa Demo Tolak Kenaikan BBM Bubarkan Diri Usai Sampaikan Tuntutan ke Kasetpres

  • Bagikan
Massa demo tolak kenaikan bbm. (Foto/Dok.liputan6)

JAKARTA- Elemen massa dari kaum buruh membubarkan diri usai ditemui Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono. Massa sebelumnya berorasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Orator dari atas mobil komando menyampaikan perwakilan istana telah menyempatkan waktu untuk bertemu dengan massa buruh. Sejumlah tuntutan telah diteruskan kepada Kepala Sekretariat Presiden.

Karena itu, orator meminta kepada massa buruh untuk meninggalkan lokasi dengan tertib.

“Tadi tuntutan kita sudah didengar, dan akan tindaklanjuti. Karena itu sekarang kita rapatkan barisan pelan-pelan bubarkan diri dengan tertib,” kata orator, Senin (12/9).

Massa buruh terpantau sudah tidak ada lagi yang berada di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta. Sementara itu, di sisi kanan ruas jalan masih berlangsung unjuk rasa yang digelar oleh massa GNPR.

BACA JUGA :  Pasca BBM Naik, Menteri ESDM Tegaskan Tak Ada Kenaikan Traif Listrik

Terpisah, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono menerangkan, pihaknya berencana mengundang Kementerian terkait untuk membahas PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan. Pertemuan digelar pada Selasa (13/9).

“Saya sudah terima, nanti kami bahas dengan Kementerian Tenaga Kerja minimal, termasuk Kementerian Ekonomi. Insya Allah besok ya,” ujar dia.

Heru juga menyinggung petisi yang dibuat oleh kaum buruh. Menurut dia, tuntutan yang dituangkan dalam bentuk petisi akan jadi fokus utama untuk didiskusikan.

“Saya juga terbebani kan mereka memberikan petisi itu, tentunya kalau saya tidak teruskan, tidak terbahas kan terbebani di saya. Saya akan lakukan rapat di kantor saya, virtual saya undang,” ujar dia.

BACA JUGA :  BLT BBM Dibagikan Hari Ini Dimulai dari Kantor Pos Jayapura

Heru mengatakan, pihaknya berharap peserta unjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan tertib. Heru sendiri secara spontan menemui massa buruh.

“Saya rasa memberikan sebuah pendapat ya wajar saja, saya rasa itu,” ujar dia.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights