Setibanya, istri dari Khaidir disambut oleh para bidan dan membantu untuk melahirkan buah hati pasien. “Bokong bayi sudah dalam posisi keluar. Tapi, para bidan tidak merujuk pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan operasi caesar,” kata Hendri.
Para bidan berusaha untuk mengeluarkan bayi dalam posisi sungsang. Tindakan tenaga medis di Puskesmas tersebut berujung maut. Nyawa bayi perempuan seketika melayang dengan kondisi kepala putus.
“Pertama bokongnya keluar, bidan mengorek-ngorek hingga keluar kaki dan tangan bayi. Tapi, bagian kepala tersangkut dan ditarik hingga kepala bayi putus,” kata Hendri.
Kepala bayi malang itu pun masih di dalam rahim sang ibu. Sehingga, bidan merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada.
Dokter spesialis kandungan di RSUD kemudian melakukan USG atau ultrasonografi sebelum mengambil tindakan operasi caesar. Namun, kepala bayi telah keluar sebelum dilakukan operasi.
“Ibu Nova yang mengetahui hal tersebut mengejan terus menerus, hingga kepala bayi keluar,” jelasnya.
Nova sebelum lahiran pernah melakukan USG untuk mengetahui kondisi bayi. Bahkan, dokter spesialis yang membuka praktik pribadi, juga menyarankan pasien untuk operasi caesar.(*)