“Dia tidak pernah berdiri menyampaikan point of view tentang masa depan bangsa ini, misalnya, atau engagement dia terhadap berbagai isu atau mungkin atau sulit jarang dengan media,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menganggap Ganjar sudah jauh lebih matang dibanding Puan dalam persiapan menuju 2024. Ganjar telah masuk bursa capres sejak periode pertama memimpin Jawa Tengah.
Selain itu, Ganjar diuntungkan dengan persepsi publik. Dia diidentifikasi sebagai penerus Presiden Joko Widodo karena punya sejumlah kemiripan gaya politik.
“Orang lihat Ganjar sebagai suksesor Pak Jokowi dari PDIP. Lama sekali investasi politiknya yang selalu dikaitkan dengan pilpres. Anies baru muncul ketika jadi Gubernur DKI pada 2017, Puan juga belakangan karena Ganjar sudah melesat,” ujar Adi.
Dia pun berpendapat Ganjar mampu memanfaatkan popularitas dengan baik. Dengan demikian, jumlah orang yang ingin memilih Ganjar terus bertambah seiring waktu.
“Orang yang merasa kenal Ganjar, sekitar 75 persen, hampir semua suka sama Ganjar. Sementara itu, 75 persen yang kenal Puan dan Anies misalnya, ada saja yang split tidak suka,” tutur Adi.
Survei ini dilakukan pada Januari 2022. Survei dibiayai dari keuntungan konsultasi serta survei-survei Parameter Politik dan Politika
Dalam survei sebelumnya yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi. Diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Elektabilitas Ganjar sebesar 19,9 persen jika pilpres digelar saat survei dilakukan pada 8-10 Februari. Kemudian, elektabilitas Prabowo 10,4 persen dan Anies 9,8 persen.
Survei dilakukan dengan melibatkan 1.268 responden yang dipilih secara acak. Metode yang dilakukan wawancara via telepon. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.