JAKARTA– Hujan dengan intensitas tinggi cenderung ekstrem berpotensi terjadi pada akhir puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada akhir Februari atau awal Maret 2023. Terkait hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat agar waspada.
“Jadi memang di (akhir) Februari ini atau awal Maret nanti kita sudah mengakhiri musim hujan periode awal 2023 ini, tetapi kita masih harus waspada karena memang dimana peluang hujan turun dengan intensitas lebih dari 200 mm pasti di situ ada peluang adanya potensi banjir, banjir bandang tanah longsor,” imbau Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari keterangan resminya, Selasa (21/2/2023).
Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, mengatakan bahwa curah hujan tinggi ini juga berkorelasi dengan kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, juga tanah longsor di sejumlah daerah.
“Kalau kita sudah sampaikan peringatan dini BMKG, prakiraan cuaca BMKG bahwa Jawa Bali Nusa Tenggara akan mengalami curah hujan dengan intensitas sangat tinggi dan ditambah juga Sulawesi Selatan maka memang korelasi antara intensitas hujan dengan bencana hidrometeorologi yang kemudian mengikutinya banjir, banjir bandang, tanah longsor cuaca ekstrem itu sangat berkaitan erat,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa banjir di sejumlah daerah, terutama di Pulau Jawa telah surut. Meski begitu, bencana seperti cuaca ekstrem dan tanah longsor masih terjadi di beberapa daerah.
Aam mengatakan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan kerjasama dengan BRIN, TNI AU, juga BMKG secara efektif mengurangi curah hujan ekstrem yang berpotensi banjir di sejumlah daerah seperti di utara Jawa Tengah awal tahun batu lalu.
“Banjir yang berdurasi panjang biasanya di awal tahun hingga awal Februari lalu kita masih mendapati di Jawa Tengah khususnya pantai utara itu durasi banjir bahkan sampai 3 minggu kita ingat Pati Brebes Semarang Demak mulai dari pasca tahun baru hingga akhir Januari itu mengalami genangan yang cukup lama tapi di tengah Februari ini durasi banjir tidak terlalu lama dan relatif singkat,” kata Aam.
“Kita harapkan dengan dukungan intervensi dari TMC modifikasi cuaca yang terus kita lakukan ini juga bisa mengurangi durasi atau panjangnya durasi banjir dialami oleh warga,” tandasnya.(*)