JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut kelangkaan minyak goreng (Migor) dipasar dikarenakan pasar internasional sedang naik. Kemudian pada saat yang sama, pemerintah gagal mengantisipasi hal ini. Pria yang akrab disapa Zulhas juga membantah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng karena ulah mafia.
“Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi,” kata Zulkifli saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/6).
Zullhas menganggap hal itu biasa terjadi dalam perdagangan. Baginya, ada pihak yang mendapatkan keuntungan besar dalam suatu kejadian adalah hal biasa.
Namun demikian, Ketua Umum PAN itu mengaku saat ini sudah menemukan sumber permasalahan minyak goreng. Dia berjanji akan membereskan permasalahan ini dalam beberapa waktu ke depan.
“Saya sudah tahu sebab-sebabnya, sudah kami perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan, dua bulan beres insyaallah,” ucapnya.
Pernyataan Zulkifli berbeda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan bulan lalu. Saat itu, Jokowi menyebut ada pihak yang mencari untung dalam kasus kelangkaan minyak goreng.
Jokowi memerintahkan aparat penegak hukum memproses dugaan penyelewengan distribusi dan produksi minyak goreng. Dia juga ingin proses hukum segera berjalan.
“Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat,” ungkap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/5) lalu.
Praktik mafia minyak goreng sendiri awalnya diungkap oleh Muhammad Lutfi saat menghadiri rapat dengan Komisi VI DPR sebagai mendag pada Maret lalu.
Mendag Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Bukan Ulah Mafia
