BEM SI Bakal Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM di Depan Istana Presiden Besok

  • Bagikan
Massa BEM SI saat menggelar unjuk rasa di depan gedung KPK beberapa waktu lalu. (Foto/istimewa)

JAKARTA- Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar demonstrasi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/9) besok.

“Kemungkinan kita akan menggelar aksi di tanggal 8 [September]. Kita rencana di Istana,” kata Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal saat dihubungi, Rabu (7/8).

“Kalau untuk tuntutan tetap dengan tolak kenaikan BBM. Untuk saat ini kita fokus ke BBM,” terangnya.

Rentetan demo penolakan harga BBM terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dari wilayah barat hingga timur. Seperti ratusan mahasiswa di Samarinda menggeruduk Kantor Gubernur Kalimantan Timur serta ribuan buruh di Surabaya mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur.

BACA JUGA :  Mulai Besok Komisi III DPR RI Berlakukan Lockdown Pasca Sejumlah Pegawai Positif Covid-19

Beberapa daerah lainnya juga menggelar demo serupa antara lain di Serang, Medan, Makassar, hingga Gorontalo.

Sebelumnya, di ibu kota Jawa Barat, Bandung, gabungan elemen mahasiswa dari Kelompok Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) menggelar aksi memprotes kenaikan BBM di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Kota Bandung, Selasa (6/9).

Ratusan mahasiswa itu menyerukan protes terhadap kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM subsidi beberapa hari lalu.

Hal serupa juga terjadi di Pulau Kalimantan, massa mahasiswa melakukan demonstrasi menolak kenaikan BBM di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur di Samarinda, Selasa (6/9).

Saat itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi keluar menemui para demonstran yang tergabung dalam Aliansi Kaltim Membara. Orang nomor dua di Benua Etam ini menyatakan siap menyampaikan aspirasi para demonstran ke pusat.

BACA JUGA :  Bantah Klaim Pengacara, Kabareskrim: Berkat Kegigihan Penyidik Bharada E Mau Mengaku

“Kami tidak ada niatan menyengsarakan warga Kaltim,” klaim Hadi.

Kendati demikian, pernyataan Wagub Hadi direspons para mahasiswa tidak kongkret. Para demonstran menginginkan kepala daerah Kaltim tegas menyatakan penolakan terhadap kebijakan Presiden Jokowi. Sementara Wagub Hadi dinilai tak bisa demikian.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights