Kecelakaan Beruntun Akibat Rem Blong Dicurigai Modus Baru Teroris, Pengamat Minta Densus 88 Turun Tangan

  • Bagikan
Dewinta Pringgodani, pengamat politik, hukum dan keamanan.

JAKARTA – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, di titik lampu merah pada Jumat pagi (21/1/2022) menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Pengamat politik, hukum dan keamanan Dewinta Pringgodani berpandangan, peristiwa di Simpang Muara Rapak, Balikpapan bukanlah kecelakaan lalu lintas biasa.

“Dari video yang beredar di media sosial, jelas itu bukan kecelakaan lalu lintas biasa,” kata Dewinta dalam keterangannya, Jumat (21/1).

Dewinta menduga ada modus baru terorisme saat ini yang patut diantisipasi oleh pihak-pihak terkait.

“Misalnya dengan truk rem blong yang menyebabkan kecelakaan beruntun dengan banyak korban jiwa,” kata Dewinta.

Dewinta mencatat sedikitnya ada tiga kecelakaan beruntun yang disebabkan truk rem blong sejak awal Januari 2022.

BACA JUGA :  BMKG 20 Juni 2022: Sebagian Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Berangin

Dua diantaranya kecelakaan truk akibat rem blong terjadi di perempatan Kecandran, Jalan Lingkar Salatiga (JLS), Jawa Tengah pada Senin (2/1/2022).

Truk tersebut menabrak truk kontainer Nopol H 8572 QA dan sepeda motor Yamaha Jupiter H 6429 BV yang melaju di depannya.

Truk tangki tetap berjalan dan akhirnya menabrak truk Mitsubishi colt diesel Nopol H 9485 BC, truk Mitsubishi colt diesel Nopol R 9636 M dan sepeda motor Yamaha Mio Nopol H 2459 JW yang sedang berhenti.

Sopir truk tangki terjepit kabin, sehingga mengalami luka di bagian kaki. Sedangkan pengendara motor Yamaha Jupiter, Lilik Juisno (36) mengalami luka.

Kecelakaan beruntun lainnya melibatkan sebuah truk pengangkut CPO terjadi di terjadi di Kilometer 7 Sialang Baru – Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya.

BACA JUGA :  Puluhan Jaksa Bakal Dikerahkan untuk Tangani Sidang Ferdy Sambo Cs

Kecelakaan yang menewaskan dua orang dan menyebabkan 4 orang lainnya luka tersebut terjadi pada Selasa (18/1/2022).

Dewinta mensinyalir modus baru teroris tersebut merupakan upaya mengganggu Kamtibmas yang mulai menghangat menjelang Pemilu 2024.

“Teror bom kan mudah dilacak Densus 88, nah sekarang kelompok mencari cara-cara baru untuk mengacaukan Kamtibmas,” kata Dewinta.

Karena itulah Dewinta mendorong pasukan elit Polri Densus Anti Teror 88 untuk turun tangan menyelidiki sejumlah kasus kecelakaan beruntun akhir-akhir ini.*(Ren)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *