JAKARTA – Seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, kualitas para insinyur Indonesia akan menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan.
Untuk itu peran dan kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi perencanaan dan pengawasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Pelantikan dan Rapat Perdana Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Masa Bakti 2021-2024 pada Rabu (26/1) kemarin di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta.
Basuki mengucapkan terima kasih kepada PII yang selama ini telah mendukung pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR.
Menurutnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, PII turut terlibat dalam semua pembangunan infrastruktur tersebut.
“Untuk selanjutnya kita ingin meningkatkan kompetensi para insinyur untuk menjamin kualitas hasil pembangunan infrastruktur, terutama para perencana dan pengawas karena mereka memiliki peran yang kuat dalam menentukan kualitas pekerjaan,” katanya melalui siaran pers, Kamis (27/1).
Basuki mengatakan, dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan peningkatan jumlah serta kualitas insinyur profesional agar pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta memiliki kualitas yang baik.
Ia juga berharap kepengurusan PII yang baru ini mampu mengembangkan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan serta mendorong inovasi teknologi bidang infrastruktur.
Pada kesempatan itu, Basuki juga mengharapkan dukungan dan kontribusi PII dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR ke depan.
Di antara program-program tersebut adalah dukungan infrastruktur untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 Bali, penataan kawasan Mandalika, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami mengapresiasi program Engineering 20 yang telah disiapkan PII untuk menyukseskan G20 di Bali. Selain itu, kami juga mengharapkan kontribusi PII dalam pembangunan IKN yang ditargetkan menjadi future city of Indonesia,” ujar Basuki.
Dirinya ingin pembangunan IKN ini dapat mencerminkan kecerdasan pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan, sehingga pembangunan IKN ini harus dilakukan dengan kualitas yang terbaik menggunakan inovasi teknologi yang mutakhir.
Sementara itu, Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, bawhwa PII mempunyai dua tugas utama yaitu mengembangkan kompetensi para anggota agar menciptakan para insinyur yang profesional.
Selain itu juga memberikan kontribusi pemikiran atau ide yang bisa dikembangkan untuk mendukung pemerintah dalam memajukan bangsa dan negara.
“Kami berfokus pada bagaimana kami dapat meningkatkan kualitas pendidikan sarjana teknik dan akreditasi program sarjana teknik,” katanya.
Kemudian kata dia meningkatkan para sarjana teknik menjadi insinyur, mendukung upaya peningkatan kuantitas dan kualitas profesi insinyur melalui sertifikasi.
Lalu mendukung registrasi para insinyur dalam rangka melaksanakan praktek keinsinyuran, serta secara internasional mengembangkan mutual recognition insinyur Indonesia.
Danis berharap dengan melalui program-program tersebut dan disertai dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, PII dapat berkembang sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan pembangunan di Indonesia.
Turut hadir mendampingi Menteri PUPR Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan, Kepala BPIW Rachman Arief Dienaputra, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.
(jhs)