Pecah Rekor, Tayangan Perdana Serial The Rings of Power Sedot 25 Juta Penonton

  • Bagikan
The Lord of The Rings: The Rings of Power.

 JAKARTA- Serial Amazon Lord of the Rings: The Rings of Power memecahkan rekor paling banyak ditonton pada penayangan perdananya. Ada 25 juta pemirsa global di 250 negara dan teritori yang menyaksikan dua episode pertama acara tersebut di Prime Video.

Debut serial televisi Lord of the Rings: The Rings of Power yang bergenre fantasi pada Kamis (1/9/2022) mencatat sejarah di platform streaming tersebut. Kisah dalam serial didasarkan pada novel klasik The Lord of the Rings karya penulis kenamaan asal Inggris, JRR Tolkien.

“Kesesuaian kisah Tolkien, di antara yang paling populer sepanjang masa, dan apa yang dianggap banyak orang sebagai asal mula sebenarnya dari genre fantasi, telah membawa kami ke momen yang membanggakan ini,” kata pimpinan Amazon Studios, Jennifer Salke.

BACA JUGA :  Yanti Afriwan Lestarikan Musik Melayu Lewat Rilis Lagu Tidakkah Kau Rindu Padaku

Serial terdiri dari delapan episode, melibatkan showrunner JD Payne dan Patrick McKay serta produser eksekutif Lindsey Weber. Sudah ada rencana produksi musim kedua dengan total lima musim serial yang masuk dalam kesepakatan Amazon dengan Tolkien Estate.

Amazon memperoleh hak untuk memproduksi serial dari Tolkien Estate pada 2017. Rings of Power disebut-sebut sebagai pertunjukan termahal sepanjang masa. Menurut majalah Time, biaya produksi musim pertama mencapai 465 juta dolar AS (sekitar Rp 6,92 triliun).

Perkiraan biaya untuk lima musim serial diproyeksikan mencapai satu miliar dolar AS (setara dengan Rp 14,89 triliun). Rings of Power berlatar ribuan tahun sebelum peristiwa dalam novel The Hobbit dan The Lord of the Rings selama masa damai di Middle-earth.

BACA JUGA :  Rega Poetra, Arsitek Muda Kota Bandung Merajut Kisah Patah Hati dalam Lagu “Aku Menangis”

Syuting untuk musim pertama berlangsung di Selandia Baru, tempat yang sama dengan proses syuting trilogi film Lord of the Rings. Pada 2021, Amazon mengumumkan produksi musim kedua akan dipindahkan ke Inggris. Musim kedua akan mulai syuting pada Oktober 2022.

Serial sebetulnya mendapatkan sambutan sebagian besar dengan ulasan positif oleh para kritikus, bahkan memiliki skor 84 persen di Rotten Tomatoes. Hanya saja, skor penontonnya sangat rendah, yakni hanya 38 persen.

Amazon menduga perbedaan penilaian yang signifikan itu akibat “pengeboman ulasan”. “Pengeboman ulasan” terjadi ketika sekelompok besar pengguna atau pengguna dengan banyak akun sengaja meninggalkan ulasan negatif sehingga skor agregat berkurang drastis.

BACA JUGA :  Si Cantik Lee Bo Young Bakal Bintangi Drama Korea Baru, Ini Sinopsisnya

Guna mengatasinya, pada Jumat (2/9/2022), Amazon mengambil langkah penangguhan peringkat pengguna untuk serial. Seorang sumber Amazon mengatakan peninjauan dilakukan selams 72 jam untuk membantu menyingkirkan troll dan memastikan setiap ulasan memang “asli”.

Sebelum ini, serial baru Disney+ Marvel She-Hulk juga diduga menjadi target pengeboman ulasan di IMDB, dikutip dari laman Fox News, Ahad (4/9/2022).(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *