JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Pendapat itu diungkapkan pengamat politik sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi dalam diskusi yang digelar Total Politik di Jakarta, Minggu (17/7).
Menurut Hasan, berdasarkan hitung-hitungannya, Anies tidak memiliki peluang untuk maju sebagai capres. Tapi kata dia, Anies lebih berpeluang menjadi cawapres di 2024.
“Kalau untuk menjadi cawapres, menurut saya, sangat terbuka untuk ditawarkan ke salah satu poros koalisi,” ucapnya dikutip, Senin (18/7).
Hasan menilai kesempatan itu bisa datang dari salah satu poros koalisi.
“Kita melakukan pendekatan matematika sederhana saja. Dari pendekatan sederhana saja, dari semua sisi, Anies Baswedan enggak bakal maju menjadi capres,” kata Hasan
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, politikus Partai NasDem Zulfan Lindan menyampaikan politik menuju Pilpres 2024 masih dinamis. Menurutnya, belum tentu Anies tidak mendapatkan dukungan untuk maju capres.
“Jadi kalau bicara Anies tidak mungkin mendapat dukungan menuju capres, itu juga belum pasti. Kan enggak ada juga yang sudah pasti. Ini politik kok,” kata Zulfan.
Zulfan mencontohkan, tidak ada pihak yang mengira Jusuf Kalla (JK) akan menjadi cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004, mengingat JK menang dalam konvensi capres Partai Golkar.
Kemudian, menurut Zulfan, tidak ada yang menyangka Boediono akan mendampingi SBY di Pilpres 2009.
Karena itu, dia menegaskan politik merupakan sebuah permainan. Zulfan meminta agar tidak ada pihak yang menyatakan bahwa seseorang tidak mungkin mencalonkan diri di Pilpres 2024 terlalu dini.
“Nah, jadi ini apa maksud saya, jangan kita terburu-buru memvonis suatu calon bahwa dia tidak akan maju,” ujarnya.
Elektabilitas Anies sendiri terbilang tinggi dalam beragam survei capres 2024. Bahkan, Partai NasDem mengumumkan Anies sebagai salah satu bakal capres bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.