HONGKONG- Restoran apung raksasa di Hong Kong yang menjadi daya tarik wisata dan muncul dalam berbagai film Kanton dan bahkan Hollywood, tenggelam di perairan Laut China Selatan.
Insiden ini terjadi saat restoran apung ini ditarik keluar dari wilayah Hong Kong setelah ditutup karena masalah keuangan.
Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (21/6/202), Aberdeen Restaurant Enterprises mengungkapkan bahwa insiden tenggelamnya restoran apung yang bernama Hong Kong Jumbo Floating Restaurant itu terjadi setelah kapal ‘mengalami kondisi buruk’.
Awalnya restoran apung raksasa yang terkenal itu diketahui ditarik keluar dari Hong Kong sejak Selasa (14/6) pekan lalu.
“Hingga Sabtu (18/6) sore, ketika melewati Kepulauan Xisha di Laut China Selatan, kapal menghadapi kondisi buruk di mana air masuk dengan cepat sebelum kapal mulai miring,” tutur Aberdeen Restaurant Enterprises dalam penjelasannya.
“Terlepas dari upaya perusahaan penarik kapal yang bertanggung jawab atas perjalanan itu untuk menyelamatkan kapal, sangat disayangkan kapal itu tenggelam pada Minggu (19/6) waktu setempat,” imbuh pernyataan itu.
Tidak ada awak kapal yang mengalami cedera dalam insiden ini.
Pihak Aberdeen Restaurant Enterprises menambahkan, karena kedalaman air di lokasi kejadian mencapai lebih dari 1.000 meter maka sangat sulit untuk melakukan upaya penyelamatan.
“Aberdeen Restaurant Enterprises Limited sangat sedih atas insiden ini. Pihak perusahaan sekarang sedang mencari informasi detail lebih lanjut soal insiden itu dari perusahaan penarik kapal,” sebut pihak Aberdeen Restaurant Enterprises.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, pihak perusahaan menyatakan bahwa insinyur kelautan profesional dipekerjakan untuk memeriksa secara menyeluruh lambung kapal dan memasang papan sebelum restoran apung raksasa itu ditarik pekan lalu. Perjalanan itu juga telah mendapatkan persetujuan dari semua pihak terkait.
Menurut laporan kantor berita AFP, pemilik restoran apung itu, Melco International Development, mengumumkan bulan lalu bahwa menjelang berakhirnya izin operasional pada Juni, restoran apung itu akan meninggalkan Hong Kong dan menunggu pengelola baru di lokasi yang dirahasiakan.
Pengelola restoran apung itu mengutip, pandemi virus Corona (COVID-19) sebagai alasan penutupan pada Maret lalu, setelah bertahun-tahun dilanda masalah keuangan.
Dibuka tahun 1976 oleh mendiang taipan kasino Stanley Ho, restoran apung itu pada masa kejayaannya menampilkan kemewahan.
Restoran apung itu dilaporkan menelan biaya lebih dari HK$ 30 juta untuk pembangunannya. Restoran yang berwujud kapal sepanjang 76 meter ini bisa menampung hingga 2.300 pengunjung sekaligus.(*)