JAKARTA- Melemahnya kurs rupiah terhadap dolar disebabkan oleh rencana kenaikan suku bunga AS atau the Fed Funds Rate (FFR) November nanti. Di tengah ketidakpastian global, investor mengakumulasi dolar sebagai instrumen investasi yang relatif aman.
Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah mendekati kisaran Rp 15.600, Kamis (20/10/2022). Ini adalah level terendah rupiah sejak era pandemi bulan April 2020 saat rupiah sempat menembus Rp 16.400.
“Tingginya ketidakpastian global membuat investor tertarik dengan safe haven USD, membuat rupiah mendekati level Rp 15.500 minggu ini,” tulis NH Korindo dalam risetnya hari ini, Kamis (20/10/2022).
Selain inflasi Indonesia Oktober, yang telah mendekati 6% secara tahunan dan melebihi 1% secara bulanan, BI juga harus mengantisipasi sentimen dolar yang kuat, dengan DXY bertahan di level tinggi 113 poin (Vs level tertinggi 114), jelang wacana kenaikan FFR +75 Bps di awal November.
Menurut data Reuters, pada pukul 09.45 WIB, di pasar spot exchange, kurs rupiah berada di level Rp 15.560 per dolar AS atau melemah 85 poin (0,55%) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 15.495. Transaksi rupiah hari ini berkisar dalam kisaran Rp 15.560-Rp 15.585 per dolar AS.
Indeks dolar AS (DXY), yang melacak greenback terhadap mata uang utama dunia, berada di 113,03 atau menguat 0,04% dari posisi sebelumnya.(*)