Selain itu, Menparekraf juga melihat Infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.
“Menurut saya akomodasi seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan. Namun jika kita bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Kuncinya kita harus kolaborasi,” ujarnya.
Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Sandiaga, disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat.
Setelahnya Sandiaga mencoba permainan tradisional Boi Tempurung. Yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.
Sehabis mencoba Boi Tempurung, Sandiaga bertemu pengrajin atap rumbia hingga berkeliling dan mengikuti acara Teater Kuliner 7 Suku.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Halmahera Barat James Uang mengaku berbahagia dengan kehadiran Menparekraf ke daerahnya. Menurutnya kehadiran Menteri akan mampu mengangkat semangat dan motivasi masyarakat untuk bangkit pascapandemi.
“Sebagai tuan rumah, kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menparekraf yang hadir di Kabupaten Halmahera Barat ini dan menjadi kehormatan sendiri bagi kami dan masyarakat. Terlebih Desa Wisata Lapasi ini ditetapkan sebagai 50 Desa Wisata terbaik yang terdaftar di Jadesa,” ujarnya.
“Saya percaya dengan ditetapkannya Desa Lapasi sebagai desa wisata terbaik akan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat setempat. Percaya atau tidak kunjungan wisatawan saat hari libur atau akhir pekan sangat padat. Sehingga dengan kehadiran Pak Menteri diharapkan ini menjadi semangat, menjadi support buat kami untuk terus bangkit pascapandemi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Menparekraf didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; dan Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi.