Tampaknya Jokowi perlu belajar dari Barack Obama, Presiden ke-44 Amerika Serikat. Obama menolak dengan tegas melanjutkan kepemimpinan meski survei menunjukkan kepuasan publik sedang tinggi-tingginya.
Pada Juni 2015, survei CNN/ORC mencatat kepuasan terhadap Obama mencapai 50 persen, tertinggi sejak 2013. Bulan berikutnya, kepuasan publik terhadap Obama berada di angka 47 persen.
Dalam sebuah pidato, Obama percaya diri ia bisa dengan mudah memenangkan pemilu ketiga. Namun, ia mengatakan demokrasi dalam bahaya saat seorang presiden menolak berhenti setelah masa jabatannya habis.
Pendiri bangsa dan Presiden pertama Amerika Serikat George Washington juga bisa jadi panutan Jokowi dalam menghadapi godaan penundaan pemilu. Washington mewariskan moral bernegara lewat sikap tegasnya menolak perpanjangan masa jabatan.
Pada akhir periode kepemimpinan, ada dorongan agar Washington melanjutkan ke periode ketiga. Institut Sejarah Bangsa Amerika Gilder Lehrman mencatat ada sejumlah elite politik yang ikut membujuk Washington.
Salah satunya Gubernur Connecticut Jonathan Trumbull Jr. Alasan yang disampaikan Trumbull mirip-mirip dengan alasan yang disampaikan Cak Imin ke Jokowi: negara sedang terluka. Trumbull yakin nama Washington akan kembali dicalonkan dalam pemilu berikutnya.
Washington tak terpancing dengan bujuk rayu sejumlah orang dekat. Dia memutuskan untuk mengakhiri kepemimpinan usai periode kedua. Padahal, konstitusi AS tidak membatasi masa jabatan presiden.
Keputusan itu pun menjadi pakem tak tertulis untuk presiden-presiden AS berikutnya. Hanya Roosevelt yang menjabat lebih dari dua periode. Akan tetapi, setelah itu ada amandemen konstitusi AS yang membatasi kepemimpinan presiden maksimal dua periode.
Lantas apa kata Obama soal ini?
“Saya sebenarnya berpikir bahwa saya adalah seorang presiden yang cukup baik. Saya pikir apabila saya mencalonkan diri, saya akan menang. Akan tetapi, saya tidak bisa,” ujar Obama dilansir CNN.
“Hukum adalah hukum dan tidak ada orang yang berada di atas hukum, sekali pun seorang presiden.”
Momen Kejatuhan Soeharto dan Wacana Presiden 3 Periode
