DENPASAR- Banjir bandang di sejumlah wilayah Bali telah menewaskan sedikitnya enam warga. Ratusan warga hingga kini masih mengungsi.
“Update data Senin 17 Oktober 2002 sampai pukul 23.45 WITA, total korban meninggal dunia enam orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin, Selasa (18/10/2022).
Keenam korban terdiri tiga orang meninggal di Karangasem dan di Jembrana, Bangli dan Tabanan masing-masing satu korban jiwa.
Rentin menjelaskan, banjir bandang paling parah terjadi di Jembrana dan Karangasem.
Di Jembrana, banjir terjadi di 35 titik hingga mengakibatkan tujuh jembatan putus, 117 KK mengungsi dan 45 bangunan rusak.
Di Karangasem, banjir terjadi di 40 titik. Tercatat belasan rumah rusak, tiga sepeda motor hanyut, lima unit truk tenggelam dan beberapa titik longsor dan jalan jebol.
Rentin menambahkan, BPBD di setiap kabupaten kota di Bali masih membersihkan material banjir dan tanah longsor.
“Untuk total kerugian material masih dihitung,” ujarnya.
Merujuk informasi peringatan dini BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang ditandai curah hujan tinggi hingga Oktober 2022.
Langkah-langkah antisipatif perlu dipersiapkan sebagaimana arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
“Upaya jangka pendek, pastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem. Upaya jangka panjang lakukan perbaikan lingkungan jangan sampai banjir selalu berulang di tempat yang sama,” ujarnya.(*)