WASHINGTON – Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa lebih dari 40 persen lebih dari 40 persen pasukan Rusia di perbatasan Ukraina sekarang dalam posisi untuk menyerang dan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi.
Lebih dari 150.000 tentara Rusia menurut pengamatan AS telah ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina. Ia telah mengamati pergerakan yang signifikan sejak Rabu lalu.
“Empat puluh hingga lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir,” kata pejabat itu kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Sabtu (19/2).
Titik perakitan taktis adalah area di sebelah perbatasan tempat unit militer didirikan sebelum serangan.
Pejabat AS itu mengatakan Moskow telah mengumpulkan 125 kelompok taktis batalyon di dekat perbatasan Ukraina, dibandingkan dengan 60 pada waktu normal dan naik dari 80 pada awal Februari.
Menurutnya, peningkatan bentrokan antara separatis pro-Rusia di wilayah Donbass, tenggara Ukraina, dengan pasukan pemerintah Ukraina, dan klaim inflamasi oleh pejabat di Rusia dan Donbass, menunjukkan bahwa kampanye destabilisasi telah dimulai.
Sebelumnya, Washington telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Rusia dapat memprovokasi atau mengarang insiden di daerah itu untuk dijadikan dalih untuk menyerang Ukraina.
Namun, Moskow membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangga baratnya, tetapi menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan menuntut agar NATO menarik pasukan dari Eropa Timur. Sejauh ini, tuntutan Moskow itu telah ditolak. Pada tahun 2014 Rusia menginvasi dan menduduki wilayah Crimea di Ukraina, memanfaatkan separatis pro-Moskow.