BEKASI- Seorang balita yang merupakan anak bos wanita pemilik usaha ayam goreng korban pembunuhan diduga dibawa kabur oleh para pelaku.
Pasalnya anak berusia 18 bulan itu tidak ada di lokasi saat korban berinisial I tewas bersimbah darah di tokonya, Kampung Kemejing, Desa Suka Indah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/2/2023).
Kakak korban, Mahadera Rara Sinta mengatakan, sebelum tewas adiknya membawa anak tersebut untuk mengontrol usaha ayam gorengnya. Kegiatan itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari korban.
“Kadang pagi kadang siang. Kalau kata mama, tadi pagi, adik saya dari rumah jam 8 pagi bawa anaknya,” kata Mahadera.
Dia menjelaskan, adiknya memperkerjakan dua orang pegawai. Di mana para pegawai tersebut baru bekerja satu minggu ini. Keluarga mencurigai anak korban dibawa oleh kedua pegawai tersebut yang menjadi terduga pelaku.
“Semoga ditemukan dalam keadaan sehat,” ungkap Mahadera.
Lebih lanjut, Mahadera menuturkan awal penemuan jasad korban oleh suaminya. Kondisi toko tertutup rapat sejak pagi membuat penasaran sang suami.
“Suaminya kan ke lokasi, tetapi pintu ruko digembok dari luar. Jadi suaminya ke rumah anak sama istrinya ke mama. Jadi suaminya sama mama ke lokasi. Korban ditemui di belakang dekat kamar mandi,” tuturnya.
Rencana jasad korban akan dimakamkan di tempat pemakaman milik keluarga.
“Dekat rumah saja, Kampung Gaga Desa Sukamantri, RT 01 RW 02, ada pemakaman keluarga,” lanjutnya.
Sebelumnya warga Kampung Kemejing, Desa Suka Indah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (16/2/2023) digemparkan dengan penemuan bos wanita pemiliki usaha ayam goreng yang tewas di dalam ruko.
Saat ditemukan korban bersimbah darah dan mengalami luka akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Polres Metro Bekasi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi korban. Kini polisi tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti, dan saksi untuk mengungkap kasus tersebut.(*)