BALI – Memperkenalkan tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas) serta mendekatkan berbagai layanan Bapas kepada masyarakat terutama di kalangan pelajar, Bapas Kelas II Karangasem melalui program Bapas Goes to School yang dimana debut perdananya dilaksanakan hari ini menyasar ratusan pelajar di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa (04/10/2022).
Program ini juga dirancang untuk mensosialisasikan Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) kepada para pelajar sebagai terobosan dalam menekan tindak pidana yang dilakukan oleh anak.
Kepala Bapas Kelas II Karangasem, I Kadek Dedy Wirawan Arintama bersama pejabat struktural dan para JFT Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dan Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK) bergerak secara serentak ke 6 sekolah yang tersebar di Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan untuk berdialog langsung dengan para pelajar.
Kabapas mengungkapkan pilot project yang digelar hari ini mendapat respon yang sangat baik dari pelajar. Mereka sangat antusias dengan adanya program ini, karena sebagian besar dari mereka belum memahami apa itu Balai Pemasyarakatan (Bapas).
“Banyak diskusi dua arah terjadi antara Tim dan para pelajar, semoga dengan program ini dapat membuka wawasan para pelajar terkait dengan tusi Bapas, maupun SPPA,” tutur Dedy.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan menyampaikan bahwa Bapas Goes To School merupakan upaya memberi kemudahan kepada masyarakat, dalam hal ini para pelajar untuk memperoleh informasi terkait peran Balai Pemasyarakatan, terutama bagi mereka yang tinggal di kepulauan dan jarang terjangkau.
“Saya berharap dengan adanya program ini, semakin banyak masyarakat khususnya pelajar memahami peran Bapas dan tindak pidana yang dilakukan oleh anak semakin berkurang,” terang Gun Gun.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu mengapresiasi program Bapas Karangasem Goes To School. Ini menjadi metode baru yang dilaksanakan oleh Bapas Karangasem dalam mensosialisasikan layanan, dimana menyasar langsung pada segmen penerima layanan secara spesifik.
“Semoga ke depannya dapat semakin berkembang dengan berbagai aksi nyata dan menjangkau kalangan pelajar yang lebih luas,” pesan Anggiat.