Dorong Industri Pertanian, Papua Nugini Kenalkan Menteri Kopi dan Menteri Kelapa Sawit

  • Bagikan
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan susunan kabinetnya yang tidak hanya berisi beberapa wajah baru, tetapi juga beberapa posisi baru, termasuk menteri kopi. (Foto/istimewa)

JAKARTA- Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan susunan kabinetnya yang tidak hanya berisi beberapa wajah baru, tetapi juga beberapa posisi baru, termasuk menteri kopi.

Posisi itu – diyakini sebagai yang pertama di dunia – menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperluas industri pertanian, kata Marape yang memenangkan pemilu ulang awal bulan ini setelah pemilu sebelumnya diwarnai kekerasan dan tuduhan kecurangan.

Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (24/8), untuk pertama kalinya Marape juga mengangkat menteri kelapa sawit.

“Penunjukan ini secara khusus menyoroti pentingnya pertanian dan untuk melihat pertumbuhan pertanian di negara ini,” katanya saat mengumumkan kabinet baru yang beranggotakan 33 orang.

“Pertanian adalah sektor memiliki dampak terbesar dalam hal populasi negara ini, karena sebagian besar masyarakat kita mencari nafkah dari bertani. Kami memiliki tanah dan kami harus mendorong orang-orang kami untuk masuk ke produksi pertanian.”

BACA JUGA :  PM Belanda Minta Maaf Soal Kekerasaan Saat Perang Kemerdekaan 1945-1949

Kementerian kopi dan kelapa sawit berdiri berdampingan dengan kementerian pertanian utama yang dikelola oleh anggota parlemen Goroka Aiye Tambua.

Menteri kopi merupakan anggota parlemen baru, yaitu Joe Kuli, dari Anglimp-South Waghi, di wilayah dataran tinggi tengah.

Kopi Papua Nugini sebagai bahan impor yang diminati dalam beberapa tahun terakhir. Kafe-kafe di seluruh Australia, Amerika Serikat, dan Jepang menyajikan kopi yang dibuat dengan biji asal Papua Nugini.

Marape mengatakan industri kopi perlu dihidupkan kembali untuk mendatangkan lebih banyak pendapatan ekspor. Kuli memahami tantangan itu, katanya, karena berasal dari Lembah Wahgi Jiwaka, yang dulunya merupakan perkebunan kopi besar, namun telah ditumbuhi semak belukar.

BACA JUGA :  Aksi Brutal Pria Muda Tembaki 3 Rekan Kerja Hingga Tewas 1 Kritis

“Fokus Menteri Kuli itu kopi, kopi, dan kopi. Saya ingin minum kopi yang dibuat di Goroka, Gunung Hagen, Lae, dan bagian lain negara ini. Saya ingin melihat lebih banyak kopi ditanam untuk diekspor ke pasar dunia yang menguntungkan.”

Produksi kopi di negara ini didominasi oleh petani skala kecil berbasis desa, yang menghasilkan hampir 85 persen dari tanaman tahunan negara itu. Ini adalah sumber pendapatan bagi hampir dua juta orang – sekitar seperempat dari populasi – menurut departemen pertanian dan peternakan.

Kopi adalah komoditas pertanian terbesar kedua di negara itu setelah minyak sawit. Kopi menyumbang 27 persen dari semua ekspor pertanian dan 6 persen dari PDB negara.

BACA JUGA :  Puluhan Makam Kuno Berisi Mayat Berlapis Emas Ditemukan di Mesir

Sementara itu Francis Maneke, anggota parlemen untuk Talasea, di West New Britain, ditunjuk sebagai menteri kelapa sawit baru.

“Kelapa sawit adalah komoditas pertanian terbesar di Papua Nugini, menyumbang sekitar 40 persen – 1,2 miliar per tahun – dari pendapatan ekspor Papua Nugini di sektor pertanian,” kata Marape.

“Kami memiliki begitu banyak lahan yang menganggur dan menteri Maneke akan ditugaskan untuk menggunakannya guna meningkatkan produksi, serta membantu industri yang ada untuk tumbuh,” katanya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *