GARUDANEWS- Jajanan ice smoke, es ciki asap sedang menjadi perbincangan publik. Penyebabnya, bocah lima tahun di Ponorogo terbakar 30 persen usai mengonsumsi ice smoke yang mengandung nitrogen cair.
Akibat kejadian ini, bocah bernama Ahsan Farid Trisnanto menderita luka bakar di sebagian wajah, pipi kanan, kiri, mulut, leher, sebagian dada dan lengan kiri sama jari-jari pertama dan kedua, tangan kiri.
Ice smoke tengah populer di masyarakat. Mereka yang menyantap makanan tersebut akan mengeluarkan asap dari hidung atau mulut mereka. Usai mengonsumsi makanan tersebut, mereka meniup asap dari hidung dan mulut mereka agar terlihat seperti naga, sehingga sering disebut dengan Dragon’s Breath atau napas naga.
Dengan bentuk makanan yang berwarna-warni, es krim asap ini mampu menarik perhatian anak-anak dan remaja, bahkan orang dewasa untuk mencobanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemakaian nitrogen cair untuk makanan sebenarnya tidak dianjurkan. Masyarakat diminta hati-hati dalam menggunakan nitrogen cair. Sebab, penggunaan nitrogen cair yang tidak tepat dapat menyebabkan luka bakar hingga keracunan.
“Sisa zat nitrogen akan berdampak pada kesehatan serta bahaya terutama kalau masih ada zat sisa luka bakar tadi,” katanya.
Menurutnya, nitrogen cair banyak digunakan di bidang kedokteran dan pembuatan makanan, seperti untuk membekukan es krim. Namun, penggunaan nitrogen cair tersebut menggunakan teknik tertentu dan tidak berlebihan sehingga masuk kategori aman.
Dia menyebut, sangat berbeda dengan pedagang kaki lima yang menggunakan nitrogen cair pada ice smoke tanpa memperhatikan takarannya.
“Oleh pedagang kaki lima yang pasti standar pembuatannya tidak terjaga,” imbuhnya.
Jajanan Ice Smoke Berbahaya
Meski tampilannya terlihat menarik, makanan yang mengandung nitrogen cari ini ternyata dianggap berbahaya oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat (AS).