JAKARTA – Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) telah menyelesaikan putaran ketiga Perundingan Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE–CEPA) yang dilaksanakan secara hibrida pada 1–4 Februari 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. Sedangkan Delegasi PEA dipimpin Assistant Undersecretary International Trade Affairs Sector, Ministry of Economy of UAE,Juma Mohammed Al Kait.
“Kedua negara memiliki semangat yang sama untuk segera menyelesaikan perundingan IUAE–CEPA dalam kurun waktu satu tahun, sebelum penutupan Expo 2020 Dubai pada Maret 2022 mendatang. Oleh karena itu,dalam proses perundingan kedua pihak selalu berupaya untuk bersikap pragmatis dan fleksibel dalam mendorong tercapainya kesepakatan,”ujar Djatmiko.
Djatmiko menambahkan, sejak perundingan IUAE–CEPA diluncurkan pada 2 September 2021lalu, Indonesia dan PEA telah melakukan dua kali putaran perundingan dan beberapa kali pertemuan intersesi.
Hal itu menunjukkan upaya serius kedua pihak untuk mencapai target penyelesaian perundingandalam kurun waktu satu tahun.Perundingan IUAE–CEPA mencakup berbagai isu kerja sama yang dibahas dalam sepuluhkelompok kerja, yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang,kepabeanan dan fasilitasi perdagangan,investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, hukum dan isu kelembagaan, pengadaan barang/jasapemerintah,serta ekonomi Islam.
Pada putaran ketiga perundingan IUAE–CEPA ini, Indonesia dan PEA berhasil menyepakati dan menuntaskan pembahasan sebagian besarcakupan isu IUAE–CEPA yang meliputi kepabeanan dan fasilitasi perdagangan,trade remedies, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang/jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, sertaekonomi Islam.
Kedua pihak sepakat bahwa pembahasan isu lainnya akan dituntaskan dalam waktu dekat. Kedua pihak optimistisproses perundingan ini akan dapat diselesaikan lebih cepat dari target yang telah disepakati,serta berharap penyelesaian perundingandapat segera diumumkandan ditandatangani pada akhir Maret 2022mendatang.
“Kami menyambut baik selesainya pembahasan isu perundingan pada beberapa kelompok kerja. Hal ini selain menunjukkan fleksibilitas kedua pihak, sekaligus mengindikasikandukungan dan kerja sama yang baik antara kementerian dan lembaga terkait di Indonesi ,”sambung Djatmiko
Ia menambahkan, apabila perundingan CEPA dapat dituntaskan sesuai target, IUAE–CEPAakan menjadi tonggak sejarah baru sebagai perundinganperjanjian kemitraan ekonomi komprehensiftercepat yang pernah diselesaikan oleh Indonesia.
Pada perundingan putaran ketiga ini, delegasi Indonesia diperkuat oleh perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga Indonesia
Diketahui, perundingan IUAE–CEPA pertama kali diluncurkan oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 2 September 2021 di Bogor, Jawa Barat.
Sebelum perundingan putaran ketiga ini digelar, Indonesia dan PEA telah melakukan dua kali putaran perundingan, yaitu pada 2–4 September 2021 di Bogor,Jawa Barat,dan pada 28–30 Oktober 2021 di Dubai.
Perundingan IUAE-CEPA telah mendapatkan dukungan pimpinan kedua negara, yaitu Presiden RI Joko Widodo dan Putera Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.