SUKABUMI – Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas menegaskan pentingnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk terus berinovasi agar mampu bersaing di tengah persaingan pasar bebas. Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil di Hotel Agusta Palabuhanratu, Kamis (18/9/2025).
Bimtek yang digelar selama empat hari tersebut diikuti 240 peserta dari berbagai sektor usaha. Kegiatan ini bertujuan membekali para pelaku UMKM dengan wawasan dan keterampilan agar lebih tangguh menghadapi persaingan.
“UMKM kita luar biasa. Tinggal bagaimana kita dorong dari sisi kemasan, semangat, dan daya saing supaya produk bisa tembus pasar yang lebih luas,” ujar Andreas.
Ia menekankan tidak ada usaha yang langsung besar, melainkan memerlukan proses, konsistensi, dan inovasi.
“Kunci usaha itu adalah bergerak. Jangan pesimis, harus sungguh-sungguh dan jangan hanya pakai logika. Pergaulan pun menentukan kesuksesan kita,” tambahnya.
Andreas mencontohkan beberapa produk lokal Sukabumi yang telah menembus pasar internasional, termasuk produk keripik khas yang baru-baru ini diekspor ke luar negeri. Melalui bimtek ini, ia berharap pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi semakin tangguh, mandiri, dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah maupun nasional.
Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Budi Setiawan, menyampaikan bahwa program tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan daya saing UMKM serta melahirkan wirausaha baru di daerah.
“Kami berharap sentra-sentra industri kecil di Sukabumi bisa lebih ditingkatkan dan berkembang,” ucapnya.
Ketua Panitia Bimtek Bondan Sutiarso menambahkan, para peserta akan mengikuti rangkaian materi kewirausahaan, perizinan usaha, hingga praktik teknis di lapangan. Pada akhir kegiatan, peserta dijadwalkan mengunjungi pelaku usaha yang telah berjalan untuk menambah wawasan dan jaringan.
“Kami ingin para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga pengalaman langsung dan jejaring yang bisa diterapkan di usaha mereka,” pungkas Bondan.*

























