Waspada Cacar Monyet, Apa Bedanya dengan Cacar Air?

  • Bagikan

Angka kasus cacar monyet semakin meningkat di sejumlah negara di luar Afrika Barat dan Tengah yang menjadi endemik penyakit ini. Sejauh ini kasus 92 kasus cacar monyet terkonfirmasi dan 28 kasus suspek dilaporkan di 12 negara.

Cacar monyet biasanya seperti infeksi virus yang menyebabkan demam juga ruam kulit. Ada dua jenis virus cacar monyet: varian Congo yang lebih parah dengan 10 persen kematian dan varian Afrika Barat, yang angka kematiannya 1 persen per kasus. Infeksi cacar monyet di Inggris adalah varian Afrika Barat.

Banyak gejala awal yang muncul mirip dengan cacar air. Namun ada beberapa perbedaan besar antara cacar monyet dan cacar air.

Pertama, dua penyakit ini disebabkan virus yang berbeda. Cacar monyet disebabkan virus ortopoks, sedangkan cacar air disebabkan virus varicella-zoster yang juga menyebabkan sinanaga atau herpes zoster.

BACA JUGA :  Sekda Palas Rekomendasi RSUD Sibuhuan Terapkan PPK BLUD

Dikutip dari The Independent, Senin (23/5), virus ortopoks dan virus varicella-zoster bisa menyebar melalui kontak dekat melalui cairan pernapasan dan kontak langsung dengan cairan kulit yang terluka dan benda yang terkontaminasi seperti seprai, handuk, selimut.

Cacar air adalah penyakit yang umum atau biasa terjadi dan sangat menular. Sedangkan cacar monyet lebih jarang terjadi dan tidak terlalu mudah menyebar.

Cacar air biasanya disertai gejala ringan dengan gejala awal termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, meriang, dan kelelahan. Walaupun banyak dari gejala ini juga muncul pada orang yang terinfeksi cacar air, pembengkakan kelenjar getah bening adalah ciri khas cacar monyet, yang tidak ada pada cacar air.

BACA JUGA :  Tahir Foundation Donasikan 2 Miliar Bantu Lunasi Tunggakan JKN-KIS Kelas 3 Bandung

Lama gejala

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS atau CDC, masa inkubasi virus cacar monyet bisa tujuh sampai 14 hari, sedangkan gejala cacar air bisa muncul sampai 16 hari.

Setelah infeksi cacar monyet, ruam yang mirip cacar air biasanya terjadi dalam waktu satu sampai tiga hari disertai demam. Ruam melewati beberapa tahap, pertama berkembang menjadi papula dan pustula berisi cairan sebelum membentuk keropeng atau kudis dan rontok.

Namun, ruam cacar air terbentuk dengan cara yang berbeda dengan cacar monyet. Bintik-bintik tidak berkembang pada ruam cacar air, muncul dan berkembang pada waktu yang berbeda. Namun ruam cacar monyet muncul dan berkembang pada saat yang bersamaan.

BACA JUGA :  26 Provinsi Rawan Rabies, Kemenkes Minta Stakeholder Perkuat Kolaborasi untuk Pencegahan

Gejala cacar monyet biasanya berlangsung antara dua sampai empat minggu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa varian atau jenis cacar monyet bisa menyebabkan penyakit parah, dengan angka kematian yang tercatat baru-baru ini 3 sampai 6 persen. Sedangkan gejala cacar air bisa berlangsung sampai dua minggu tapi biasanya menghilang dalam tujuh hari.

Pemerintah Inggris merilis petunjuk baru menyarankan orang yang terinfeksi cacar monyet atau mereka yang terpapar langsung dengan orang yang terinfeksi untuk melakukan isolasi mandiri selama tiga minggu. Mereka juga diminta tidak bepergian dan menghindari kontak dengan orang yang mengalami masalah imun, perempuan hamil, dan anak di bawah 12 tahun.*(red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *