7 Walikota di Jerman Tuntut Pemerintah untuk Impor Gas dari Rusia agar Tidak Terjadi Kerusuhan

  • Bagikan
Jaringan pipa gas Nord Stream, Jerman. (Foto/REUTERS)

BERLIN- Kebijakan Jerman mencoba menghentikan impor gas alam Rusia kemungkinan akan menciptakan kesulitan dan memicu kerusuhan.

Peringatan itu diungkapkan tujuh wali kota dari pulau Ruegen Jerman dalam surat yang dikirim ke pemerintah regional dan federal pada Rabu (27/7/2022).

Mereka juga mendesak pemerintah federal mengizinkan impor gas melalui pipa Nord Stream 2, mengingat kesulitan teknis saat ini dengan Nord Stream 1. Usulan itu dengan tegas ditolak Berlin.

Dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dan Kepala Menteri Mecklenburg-Vorpommern, Manuela Schwesig, para walikota “mengutuk keras” konflik saat ini di Ukraina.

Meski demikian, 7 wali kota itu mendesak pemerintah pusat mempertimbangkan dampak kebijakannya terhadap penduduk dan ekonomi Jerman, menurut kantor berita DPA.

BACA JUGA :  Geger Penemuan Indomie di Bekas Markas Pasukan Ukraina

“Kami berpendapat jalan yang diambil pemerintah federal untuk memutuskan sambungan dari sumber energi Rusia bukanlah jalan yang benar,” tulis ketujuh walikota tersebut.

Awalnya dirancang oleh para pemimpin Bergen, Binz dan Sassnitz, surat itu kemudian ditandatangani empat yurisdiksi lagi di Ruegen, pulau terbesar di Jerman dan tujuan wisata populer.

“Menghentikan impor gas dari Rusia akan berarti ledakan biaya hidup, yang akan menyebabkan ketidakstabilan sosial dan kerusuhan yang bisa lepas kendali,” tulis para walikota, menurut media Jerman.

“Seruan dari pemerintah federal untuk menghemat energy seperti mengurangi mandi dan tidak menggunakan air panas, jelas menentang pemahaman,” tegas mereka.

“Sebagai wali kota pulau ini, kami tidak ingin menerima pembatasan lebih lanjut,” ujar Wali Kota Sassnitz Frank Kracht kepada afiliasi Mecklenburg-Vorpommern dari stasiun televisi NDR.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *