JAKARTA – Kementerian Perdagangan bersama Dinas dan Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur kembali melaksanakan operasi pasar minyak goreng Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang Anom, Surabaya, Jawa Timur pada hari ini, Senin (21/2).
Sebanyak 10 ton digelontorkan dalam operasi tersebut. Operasi pasar dilakukan sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok berupa minyak goreng untuk masyarakat Surabaya.
“Kementerian Perdagangan menggelontorkan minyak goreng curah di Pasar Tambahrejo dan Pasar Pucang Anom dengan mekanisme penjualan langsung kepada pedagang eceran,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan yang memimpin operasi pasar tersebut melalui keterangan pers yang diterima , Senin (21/2).
Oke mengatakan, tiap pedagang bisa mendapatkan maksimal 5 jeriken dengan harga pembelian Rp10.500/liter atau setara Rp11.700/kg. Selanjutnya, pedagang yang menerima pasokan wajib menjual kepada konsumen akhir dengan harga Rp11.500/liter atau setara Rp12.800/kg sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku,” ujar Oke.
Menurut Oke, operasi pasar dilakukan sebagai upaya menyediakan pasokan minyak goreng curah murah bagi para pedagang pasar. Tujuannya agar pada pedagang dapat menjual kembali ke masyarakat dengan HET yang ditetapkan pemerintah.
Selanjutnya, Kemendag juga akan melanjutkan kegiatan ini di pasar lainnya di Kota Surabaya dan pasar di kota-kota lainnya di Provinsi Jawa Timur dalam beberapa pekan ke depan.
“Kami juga akan pastikan pasokan minyak goreng kemasan premium di ritel modern di kota Surabaya seperti Superindo, Bonnet Swalayan, Transmart, Hypermart, Lottemart, Indogrosir, Alfamart, dan Indomaret terpenuhi sesuai HET yang telah ditetapkan yaitu Rp14.000/liter,” pungkas Oke.