Jakarta, Garudasatunews.co.id – Jakarta menjadi medan perang pertama melawan varian Omicron. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers secara daring terkait Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Minggu (16/1/2022).
“Jadi kita harus mempersiapkan khusus Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron ini dan kita harus memastikan bahwa kita bisa menang,” kata Budi Gunadi.
Menurut Menteri Kesehatan, 90% kasus transmisi lokal Omicron berada di wilayah DKI Jakarta.
Sebelumnya Budi Gunadi menyebut bahwa puncak kasus Omicron dicapai secara cepat dan tinggi dalam waktu 35-65 hari.
“Jadi tergantung kita lihat dari mana (menghitung puncak kasus Omicron). Di Indonesia, pertama terindentifikasi akhir Desember tapi kasus kita mulai naik awal Januari, nah dalam 35-65 hari kasus kita terjadi cepat dan tinggi,” ungkap Budi Gunadi.
Meski transmisi varian Omicron cepat dan tinggi, tingkat perawatan pasien di rumah sakit adalah 30-40 persen dibanding tingkat perawatan varian Delta.
Angka itu didapat dari sejumlah negara yang sudah mendapat serangan Omicron.
“Jadi walau kenaikan cepat dan tinggi penularan lebih cepat tapi hospitalisasi lebih rendah dibanding Delta, jadi kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak tidak usah panik tetap waspada karena kami memonitor ketat yang masuk ke rumah sakit,” tambah Budi.