KOLOMBO- Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa meminta bantuan dari Rusia, Presiden Vladimir Putin untuk membantu impor bahan bakar minyak atau BBM di tengah krisis terburuk yang sedang dihadapi negaranya. Krisis yang dihadapi Sri Lanka saat ini merupakan yang terburuk dalam 70 tahun terakhir.
Menipisnya cadangan mata uang asing karena kesalahan tata kelola ekonomi dan dampak pandemi Covid-19, menyebabkan Sri Lanka mengalami kelangkaan obat-obatan, makanan, dan BBM.
Permintaan itu disampaikan Gotabaya saat menggelar perbincangan telekonferensi dengan Putin.
“Saat menyampaikan terima kasih pada beliau atas semua dukungan yang diberikan pemerintahannya untuk mengatasi berbagai tantangan di masa lalu, saya meminta sebuah tawaran dukungan kredit untuk mengimpor BBM ke #lka (Sri Lanka) untuk mengatasi tantangan ekonomi saat ini,” jelasnya di Twitter pada Rabu, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/7).
Sri Lanka sebelumnya telah membeli minyak dari Rusia dan pemerintah mengindikasikan akan melakukan pembelian lebih besar.
“Kami secara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral pada sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan, & kebudayaan adalah yang terpenting untuk mempererat persahabatan dua negara,” jelasnya.
Kelangkaan minyak di Sri Lanka mendorong pemerintah menutup sekolah dan meminta para pegawai bekerja dari rumah untuk memangkas konsumsi persediaan BBM yang terbatas.
Pemerintah sebelumnya mengatakan tidak ada entitas yang mau memasok minyak ke Sri Lanka bahkan untuk bantuan tunai karena perusahaan minyaknya memiliki utang besar.(*)
