500 Wisatawan Berhasil Dievakuasi dari Karimunjawa Usai Tertahan 4 Hari karena Cuaca Buruk

  • Bagikan
Kapal Kelimutu milik PT Pelni berhasil mengevakuasi wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara akibat cuaca buruk. (Foto/ist)

SEMARANG- Kapal Kelimutu milik PT Pelni berhasil mengevakuasi wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara akibat cuaca buruk.

Kapal penumpang KMP Kelimutu tiba di pelabuhan Tanjung emas Semarang, Rabu (28/12) pukul 05.00 WIB.

“Kapal sudah sampai dan bersandar di Tanjung Emas Semarang dengan membawa 500 wisatawan; 451 wisatawan dalam negeri, 49 wisatawan mancanegara,” kata Kepala Basarnas Semarang, Heru Suhartanto, Rabu (28/12).

Diketahui jarak dari pelabuhan Legon Bajak Pulau Karimun Jawa sampai pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekitar 78 Nataical Mil membutuhkan waktu waktu kurang lebih 6 jam.

Kapal Kelimutu mempunyai spesifikasi panjang kurang lebih 100 meter dan lebar 18 meter bisa mengangkut 1000 pax.

BACA JUGA :  Tak Memiliki Izin, Satpol PP Mulai Bongkar Kafe di Waduk Lhokseumawe

“Saat ini kondisi tinggi gelombang perairan Utara Semarang mencapai 3 meter arah angin Barat Laut dengan kecepatan angin mencapai 20 Knot,” ujarnya.

Sesuai standar keselamatan internasional, seluruh kapal PELNI telah dilengkapi dengan sejumlah alat keselamatan.

Khusus untuk kapal Kelimutu, kapal buatan galangan kapal Jos L. Meyer, Papenburg, Jerman ini memiliki delapan sekoci dengan total kapasitas 756 orang, 34 rakit penyelamat dengan total kapasitas 850 orang dan 1.852 jaket penyelamat dewasa dan 106 jaket penyelamat ukuran anak.

Ratusan wisatawan tertahan di Pulau Karimunjawa sejak Sabtu (24/12). Mereka tidak bisa kembali ke Jepara, lantaran kapal yang dijadwalkan menjemput mereka terhalang gelombang tinggi

Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol. Hariadi menjelaskan, para wisatawan itu berangkat sudah sejak hari Rabu 21 Desember 2022. Mereka harusnya telah tiba di Jepara pada Sabtu 24 Desember 2022, namun terjebak karena gelombang tinggi.

BACA JUGA :  Tangani Banjir, Dr. Nurdin Instruksikan Lanjutkan Pembangunan Turap Permanen

“Mereka berangkat mulai hari Rabu. Hari ini harusnya balik. Tapi penyeberangan ditiadakan karena ombak tinggi,” ungkapnya.

Personelnya juga belum berani menuju ke Karimunjawa karena rata-rata ketinggian ombak yang terpantau saat ini berkisar 2,5-4 meter. Namun, kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa tetap sehat.

“Ombaknya tinggi 2,5 meter sampai 4 meter. Kita belum bisa memastikan kapal kembali berlayar, tapi kita koordinasikan perkiraaan sampai besok. Nanti kita lihat perkembangan cuaca. Cuman pengunjung di sana baik-baik saja tidak ada kejadian serius,” ujarnya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights