LAMPUNG – Ribuan orang lanjut usia (lansia) perajin tusuk sate yang tergabung dalam Paguyuban Krajan di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Minggu (20/11/2022).
Kegiatan membuat tusuk sate secara bersama dalam satu tempat yang dlakukan oleh ribuan lansia perajin tusuk sate tersebut tercatat dalam rekor Muri menjadi yang pertama di dunia. Kegiatan yang melibatkan 1.127 orang.
Kegiatan rekor Muri lansia perajin tusuk sate tersebut berlangsung di kawasan home industry tusuk sate yang tergabung Paguyuban Krajan.
Bernama Paguyuban Krajan karena kawasan home industry tusuk sate ini berada di Desa Krajan, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Semua peralatan dan bahan baku yang digunakan dalam kegiatan rekor Muri sudah disiapkan beberapa bulan sebelumnya dengan dibantu oleh PT Bukit Asam Tbk Lampung.
Salah satu perajin tusuk sate di Paguyuban Krajan yang sukses membangun usahanya, adalah Samadi. Kesuksesan Samadi menjalankan usaha tusuk sate tidak lepas dari campur tangan PT Bukit Asam Tbk Lampung.
Selain rutin mengucurkan dana CSR untuk Paguyuban Kajan. Perusahaan BUMN ini juga telah dua kali meraih rekor Muri.
General Manager PT Bukit Asam Tbk Lampung Dadar Ismoko menjelaskan kegiatan rekor Muri tersebut bertujuan untuk memperluas pemasaran produk tusuk sate di desanya sehingga makin banyak lansia dapat diberdayakan.
Menurut Dadar Ismoko sebetulnya PT Bukit Asam sudah kali mendapat rekor Muri, sebelumnya adalah penanaman bambu di pinggir pantai terbanyak pada tahun 2018. Dan sekarang untuk hilirisasinya yakni pembuatan tusuk sate.
“Yang pasti ini akan berlanjut terus, pasti. Dan akan lebih banyak lagi, lebih dari 1.000 lansia,” kata Dadar Ismoko di sela-sela kegiatan rekor Muri pembuatan tusuk sate
Perwakilan Muri Yusuf Ngadri menyatakan, pembuatan tusuk sate oleh ribuan lansia tersebut layak masuk catatan rekor Muri.
Yusuf Ngandri mengatakan, hari ini ada 1.127 lansia yang diberdayakan dan akan terus dikembangkan mencakup dua kecamatan.
“Ini sangat sangat layak diberikan rekor Muri. Ini di dunia pun belum ada yang melakukan. Makanya saya sampaikan tadi ini adalah rekor dunia,” ujar Yusuf Ngandri.