JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalurkan bantuan senilai Rp11 miliar bagi tempat ibadah seluruh agama di wilayah Jakarta dan sekitarnya, selama tahun 2022.
“Untuk rumah ibadah di tahun 2022 ini ada 65, baik itu gereja, masjid, wihara, mushola dan lain sebagainya,” kata Kepala Bagian Mental Spiritual Biro Dikmental DKI Jakarta, Aceng Zaeni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/3).
Aceng mengatakan hal itu menunjukkan Anies berkomitmen menciptakan keadilan serta kesetaraan umat beragama dalam memperoleh hak untuk beribadah tenang dan nyaman.
“Untuk hibahnya sebesar Rp11 miliar. Digunakan untuk renovasi pembangunan rumah ibadah,” ujar Aceng.
Aceng memastikan jika bantuan dana untuk rumah ibadah seluruh umat beragama di Jakarta terus bertambah setiap tahunnya termasuk peningkatan dari sisi jumlah rumah ibadah yang dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Dari 2019 hingga 2022 ini ada peningkatan,” ungkap Aceng.
Sedangkan untuk program bantuan operasional tempat Ibadah (BOTI), lanjut Aceng, pihaknya menyalurkan kepada ribuan masjid, gereja dan tempat ibadah lainnya hingga Vihara pada 2022.
“Untuk BOTI, itu nilainya sebesar Rp2 juta untuk masjid (12 bulan) ada 3.300 masjid. Sedangkan, untuk gereja ada 1.379, guru sekolah Minggu dan kosternya juga dibantu, koster itu seperti marbot di masjid,” tutur Aceng.
Sebelumnya, Ketua Umum Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) pendeta Johny Weol mengapresiasi sosok Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya selama Anies menjabat gereja di Jakarta mendapat bantuan operasional tempat ibadah atau yang disebut BOTI.
“Di zaman pak Anies, kami pendeta-pendeta di Jakarta dari semua gereja di Jakarta mendapatkan apa yang disebut bantuan operasional tempat ibadah (BOTI) sangat membantu para gereja,” ujar dia, Minggu, (20/3/2022).
Pendeta Johny Weol mengaku bantuan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut sampai hingga ke sekolah Minggu.
Senada, Ketua Persekutuan Gereja Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pendera Jason Balompapueng turut memuji kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta. Ia pun menepis penilaian tentang Anies Baswedan selama ini yang dianggap intoleran.
“Terima kasih kepada bapak Gubernur DKI Jakarta, saudara boleh liat berita yang didengar saudara keliru, beliau sangat nasionalis, keluarga nasional,” kata Jason.
Ia bermimpi agar program BOTI di era kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta dapat bisa diterapkan secara nasional.
“Saya bermimpi bagaimana BOTI ini bisa menjadi nasional.Karena terbukti, baru pak Gubernur yang dengan berani mengambil keputusan,” ucap Jason.