Batal Beli Twitter Senilai Rp 659 T, Elon Musk Bakal Dituntut

  • Bagikan
Elon Musk. (Foto/usnews.com)

Minggu ini, perusahaan mengungkapkan bahwa mereka menangguhkan lebih dari 1 juta akun spam sehari. Dalam pengajuan Jumat (8/7/2022), pengacara Musk menulis bahwa Twitter belum memberikan informasi tentang “proses untuk mengaudit penyertaan akun spam dan palsu”, meskipun ada permintaan berulang.

“Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini. Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada Musk,” kata surat itu.

Musk juga mengatakan bahwa informasi tersebut sangat penting untuk kinerja bisnis dan keuangan Twitter, dan diperlukan untuk menyelesaikan merger.

Perusahaan mengatakan “yakin kami akan menang di pengadilan kanselir Delaware”, pengadilan di mana pertikaian hukum akan terjadi.

BACA JUGA :  Banyak Akun Palsu Muncul, Layanan Centang Biru Berbayar Dibatalkan Twitter

Musk mengumumkan tawaran pengambilalihannya pada 14 April, dan dewan Twitter setuju setelah Musk mengonfirmasi paket pendanaan untuk kesepakatan yang mencakup 21 miliar dollar AS dari uangnya sendiri.

Dengan kesepakatan itu, artinya Musk akan mengendalikan jaringan media sosial dengan lebih dari 200 juta pengguna. Sebagai pengguna platform yang rajin, tetapi kritis, ia telah bersumpah untuk mendorong melalui berbagai reformasi. Ini termasuk melonggarkan pembatasan kontennya, membersihkan platform dari akun palsu dan otomatis, dan beralih dari model pendapatan berbasis iklan.

Musk mengumumkan pada 13 Mei bahwa kesepakatan itu “ditangguhkan”, sementara dia menunggu detail yang mendukung pernyataan Twitter bahwa kurang dari 5 persen penggunanya adalah akun spam atau palsu. Tapi miliarder itu menegaskan angkanya sebenarnya sampai 20 persen.

BACA JUGA :  Elon Musk Minta Karyawan Twitter Bekerja Keras dengan Intensitas Tinggi atau Tinggalkan Perusahaan

Twitter, kata dia, perlu menunjukkan bukti angka yang lebih rendah agar pembelian dapat dilakukan. Kepala eksekutif Twitter, Parag Agrawal, berusaha untuk mengatasi kekhawatiran Musk dalam unggahan tweet yang panjang, tetapi upayanya untuk menjelaskan masalah “terkait manfaat data, fakta, dan konteks” disambut dengan “emoji kotoran” dari orang terkaya di dunia itu.

Musk kemudian menyarankan dia bisa berusaha membayar harga yang lebih rendah untuk Twitter, karena masalah akun palsu.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights