Selama berminggu-minggu, menurut sumber diplomat AS dan Eropa, pihak AS dan sekutunya dalam G7 — semuanya tergabung dalam G20 juga — telah membahas pendekatan terhadap kehadiran Lavrov dalam pertemuan di Bali.
Banyak gagasan disampaikan, termasuk usulan Inggris untuk memboikot sepenuhnya pertemuan itu, namun pada akhirnya strategi itu tidak disepakati.
Menurut sumber pejabat AS yang dikutip CNN itu, Blinken — sejauh ini — tidak berencana untuk ikut serta dalam aksi walkout bersama sekutu-sekutu AS. Bagian dari perhitungan, sebut pejabat AS itu, adalah pemerintahan Presiden Joe Biden ingin menantang Rusia, bukan menyerahkan forum kepada mereka.
Bagian dari perhitungan lainnya adalah fakta bahwa AS tidak ingin mempermalukan Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan Menlu G20 itu. Pejabat AS itu menyebutnya sebagai ‘tindakan penyeimbangan yang halus’.
Disebutkan para diplomat asing bahwa AS ingin terlihat bertindak sebagai satu kesatuan dengan sekutu-sekutu G7, namun situasinya bisa berubah karena AS masih ‘menyesuaikan’ pendekatannya dan akan bereaksi berdasarkan apa yang terjadi dalam pertemuan nanti.
Pertemuan di Bali ini akan menjadi momen pertama bagi Blinken dan Lavrov berada dalam satu tempat yang sama sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Pendekatan yang diambil Blinken terhadap Lavrov, sebut CNN, bisa menjadi isyarat bagaimana Biden mungkin mendekati Presiden Vladimir Putin akhir tahun ini jika keduanya sama-sama hadir secara langsung dalam pertemuan puncak atau KTT G20 yang juga digelar di Bali.(*)