DENPASAR – Rabies kini masih menjadi zoonosis yang mengkhawatirkan. Kini kasus gigitan anjing rabies terus mengalami lonjakan. Dibanding tahun lalu, kasus gigitan anjing rabies mengalami peningkatan drastis.
Bahkan kini kembali terjasi kasus gigitan di Kecamatan Pekutatan setelah sempat nihil kasus selama tiga tahun.
Jika sebelumnya Kecamatan Pekutatan sempat nihil kasus gigitan anjing rabies sejak kasus terakhir pada tahun 2019 lalu, pada Maret 2022 ini kembali ditemukan satu kasus baru gigitan anjing rabies.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Selasa (22/3), kasus gigitan anjing rabies terjadi di Banjar Juwuk Manis, Desa Mangisari, Pekutatan.
Seekor anakan anjing lokal berjenis kelamin jantan menggigit dua orang pada Jumat (11/3) tanpa provokasi.
Karena merasa curiga, kasus gigitan ini dilaporkan kepada petugas medis veteriner Kecamatan Pekutatan sehingga ditindaklanjuti dengan melakukan pengambilan sampel otak anjing untuk dilakukan pengujian di Laboratorium Balai Beser Veteriner (BBVet) Denpasar.
Hasil dari pengujian menyatakan anjing tersebut positif terpapar rabies. Sedangkan dua korban gigitan sudah mendapatkan penanganan medis.
Selain kasus anyar tersebut, penambahan kasus gigitan anjing rabies juga terjadi di Kecamatan Melaya.
Kasus gigitan anjing rabies kali ini terjadi kembali di wilayah zona merah Banjar Sarikuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.