BANGKOK- Thailand buru-buru mengeluarkan peraturan baru untuk mengatur penggunaan ganja. Langkah yang diambil segera ini setelah pelegalan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penggunaan zat yang tidak terkendali di mana saja dan oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Usai negara itu menjadi yang pertama di Asia yang melegalkan penanaman dan konsumsi ganja dalam makanan dan minuman pada 9 Juni, bisnis menjual ganja mulai dilakukan secara terbuka. Mereka menjualnya dengan jenis yang disebut “Amnesia” dan “Night Nurse” yang ditawarkan dari sebuah truk di Bangkok.
Peningkatan pesat dalam penjualan ganja memicu kekhawatiran dari Wakil Sekretaris Tetap Wantanee Wattana. Dia mengatakan setidaknya satu orang telah meninggal dan beberapa dirawat di rumah sakit minggu ini setelah mengkonsumsi atau merokok ganja.
Rancangan Undang-Undang ganja terbaru ini sedang berjalan melalui parlemen, tetapi bisa berbulan-bulan lagi untuk menjadi Undang-Undang.
“Tidak ada tindakan pengendalian selain dari mulut ke mulut,” keluh kepala Organisasi Anti-Korupsi Thailand Mana Nimitmongkol dalam sebuah posting daring awal pekan ini.