Viral Video Penganiayaan Driver Ojol di Jakbar, Pelaku Diduga Anggota Polisi

  • Bagikan
Foto: Tangkapan Layar Video Driver Ojol Diduga Dipukul Anggota Polisi.

JAKARTA – Polisi mengusut dugaan kekerasan dilakukan petugas lalu litas terhadap pengemudi ojek online (Ojol) yang viral di media sosial. Aksi kekerasan yang terjadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tersebut sempat terekam dan videonya viral di media sosial setelah diunggah akun Twitter @nickpegal9yaho.

Pengusutan dilakukan dengan memeriksa driver Ojol diduga menjadi korban pemukulan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, driver Ojol itu bernama Pajar Nurdiansyah. Dia diperiksa sebagai saksi oleh Subbid Paminal Bidpropam Polda Metro Jaya.

Kepada polisi, Pajar mengaku insiden pemukulan itu terjadi pada Minggu 3 April 2022 sekira pukul 16.00 WIB. Ketika itu, Pajar sedang mengantarkan paket dari Grogol Jakarta Barat ke Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

BACA JUGA :  Diduga Terlibat Korupsi dan TPPU, Kejati Bali Tetapkan Anak Eks Sekda Buleleng Jadi Tersangka

Saat perjalanan, kata Pajar, terjadi kesalahpahaman dengan pemotor di Jalan Kedoya Raya Jakarta Barat atau exit tol Kebon Jeruk. Ada pengendara motor matik terjatuh.

“Ada seorang pengendara sepeda motor matik warna merah yang tepat berada di samping Pajar terjatuh dari motor,” kata Zulpan dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Pajar mengaku menjadi sasaran kemarahan pemotor tersebut. Dia disalahkan karena dianggap membuat pemotor pria tersebut terjatuh.

Menurut Pajar, pria itu mengaku sebagai anggota Polri bahkan sempat terlihat mengeluarkan senjata api. Pria itu juga sempat memukul kepala dan membawa SIM serta STNK milik Pajar.

“Pengendara sepeda motor yang terjatuh memaki Pajar tanpa alasan yang jelas,” ujar Zulpan menirukan pengakuan Pajar.

BACA JUGA :  Menganggap Prematur, Tim Pengacara Edy Mulyadi Ajukan Penangguhan Penahan

Zulpan mengatakan, pria yang mengaku sebagai anggota Polri kembali bertemu Pajar di Jalan Kencana Murni Kembangan Jakarta Barat. Kala itu, Pajar diminta uang Rp1 juta sebagai biaya ganti rugi karena celana dinas Polri yang digunakan rusak akibat terjatuh.

Akan tetapi Pajar menolak sehingga kembali mendapatkan pukulan pada bagian kepala. Bahkan sepeda motor milik Pajar turut dirusak.

“Sepeda motor milik rusak pada bagian spakbor depan akibat perilaku pria yang mengaku anggota polri. Sementara Pajar tidak mengalami luka karena pada saat pemukulan masih mengenakan helm,” ujar dia.

Namun pengakuan pria itu sebagai anggota Polri diragukan Pajar. Sebab, pakaian dinas tak seperti anggota Polri pada umumnya.

BACA JUGA :  Junta Myanmar Pasang CCTV di Sejumlah Kota, Aktivis HAM: Berisiko Bagi Pejuang Demokrasi

Karena seragam cokelat yang berada di dalam jaketnya berwarna cokelat lebih muda dibandingkan dengan seragam cokelat Polri pada umumnya dan sepatu yang digunakan merupakan sepatu pantofel selop serta kendaraan yang digunakannya tidak dilengkapi dengan nomor Polisi,” ucap Zulpan.

Zulpan menerangkan, kasus ini masih diselidiki anggota Subbid Paminal Bidpropam Polda Metro. Petugas masih mencari pria itu dengan memeriksa saksi serta rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

“Hingga saat ini belum diketahui identitas pengendara sepeda motor matic yang mengaku sebagai anggota Polri dan melakukan tindakan arogan tersebut,” tandas dia.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *