JATENG – Kontrak lahan untuk Candi Lumbung, peninggalan Hindu dari abad IX, yang terletak di Desa Tlatar, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah telah habis.
Kini, Candi Lumbung sedang dalam proses pembongkaran. Tim pugar dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) saat ini sedang melakukan pembongkaran dengan hati-hati, dimulai dari bagian puncak Candi Lumbung.
Pembongkaran Candi Lumbung direncanakan selesai pada pertengahan Desember mendatang.
Juru pugar Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah 10, Wagimin, menjelaskan, sebelum dibongkar, dilakukan registrasi dan Candi Lumbung akan dipindah ke lokasi yang lebih aman, yaitu di Desa Sengi.
Lahan tempat Candi Lumbung berada saat ini bukan milik negara melainkan lahan milik warga di Desa Tlatar yang disewa sejak 13 tahun lalu, Sebelum di tempat ini, Candi Lumbung berada di pinggir Sungai Apu, yang rawan terdampak banjir lahar dingin Gunung Merapi.
“Lahan yang ditempati sekarang ini bukan milik negara, kalau dulu lahan milik negara tetapi di pinggir Sungai Apu. Kalau tidak dipindah ke sini mungkin sudah runtuh ke sungai. Karena bibir sungai hanya berjarak satu meter dan rawan terkena ancaman banjir lahar hujan Gunung Merapi,” kata Wagimin, baru-baru ini.
Candi Lumbung memiliki dua lapis batu, yaitu batuan candi luar dan batuan candi dalam. Setelah dibongkar, bebatuan candi tersebut akan ditata dan ditandai agar mempermudah dalam pemasangan kembali di lokasi baru.
Disebutkan, Candi Lumbung diperkirakan dibangun pada abad ke-9, bersamaan dengan Candi Asu dan Candi Pendem. Candi-candi itu dibangun pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala di Kerajaan Mataram Kuno dan memiliki fungsi berbeda-beda.
Candi Lumbung berfungsi sebagai ungkapan rasa terima kasih warga kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan hasil panen yang melimpah, sekaligus tempat penyimpanan (wiwitan) panen pertama kali yang dikumpulkan warga menjadi satu tempat.
Rencananya, Candi Lumbung akan dipindahkan ke sisi selatan sungai, berlawanan dengan posisi semula yang berada di sisi utara sungai.
Hingga saat ini Candi Lumbung tersebut sudah dipindah dua kali. Ke depan, akan berdiri di Desa Sengi dengan menempati tanah kas desa (negara).
Tahap pertama pembongkaran dan persiapan lahan baru di lokasi Desa Sengi diperkirakan akan selesai sampai pertengahan Desember. Proses pemindahan candi ini akan dilakukan dalam dua tahap.